9.22.2010 | By: Fairynee

AMPUNI AKU, TUHAN...

Aku berkata pada hatiku:
sebaiknya kita tinggalkan pentas angkara ini
di mana kasih hanya bernilai sekeping perak
di mana janji hanya lautan katakata manis
aku-kamu terbakar hasrat memburu
tak segan  saling menyikut tuk merebut pijakan mencapai tempat tertinggi.

Aku sendiri lupa,
sudah berapa lama menutup mata hingga
aku tidak mengerti langgam pinta dari tangantangan dekil itu.
Aku juga lupa,
sejauh manatersesat dalam gemerlap dunia. 
: aku pun menggadai tuhanku demi kenikmatan


Aku berkata pada hatiku:
sebaiknya kita tinggalkan pentas keserakahan ini
di mana kesombongan adalah hak milik dan
nurani terinjak-injak di keramaian pasar.

wajah-wajah kristus yang terpampang manis di mimbar-mimbar umum
lenyap sudah
saat aku memahkotai aku dengan egois, dan
aku lupa bila gerimis air mata telah berubah menjadi hujan 
: Aku pun hilang bentuk. Remuk


Aku berkata pada hatiku:
sebaiknya kita tinggalkan pentas kemunafikan ini
di mana setiap orang sibuk mencari 
siapa yang patut di persalahkan? Atau barangkali 
apa yang mesti dibenarkan dari kesalahan ini?

(Aku pun bertelut.  berseru) 
: Tuhan…Ampuni aku!

0 komentar:

Posting Komentar