2.25.2011 | By: Fairynee

PERCAKAPAN MENJELANG TIDUR

teruntuk malam ini dan malammalam selanjutnya;
aku takkan senandungkan lagu nina bobok sebagai pengantar tidurmu
karena aku tahu persis bagaimana mengeja namamu yang kelewat panjang itu tanpa tersilap.

tenang saja, takkan kubiarkan kau takluk dalam perundingan tidak adil dengan sunyi apalagi tersedak rindu yang acap mengintai dari balik jendela kamarmu. aku akan bercerita, mengisahkan sebuah dongeng tentang ksatria pemberani yang rela berkorban demi menyelamatkan sang putri dari menara ketakutan abadi lalu hidup bahagia selamanya, 
cerita yang persis sama dengan andai yang sering melintas di kepalaku tiap kali kau mengujar senyum

:dua cangkir kopi yang masih mengepul lalu lengkung pelangi di sudut langit menjadi latar tawa kita di beranda rumah. Kelak 

(Tapi jangan kau tanya kelak itu kapan)
2.21.2011 | By: Fairynee

POETRY BATTLE: KISAH KELINCI LINGLUNG DAN AKU

Sepertinya aku mesti mendengarkan nasihat dokter yang entah mengapa lebih mirip penyihir
berkalikali menyuruhku mengkonsumsi wortel dalam jumlah banyak
protesku semacam angin lalu, tak punya cara untuk menjelaskan
aku tak mau serupa bugs bunny yang saat ini merenda sajak sendirian di kamar tidurku yang berantakan.

Entahlah, sejak pertemuan tanpa sepakat di ujung jalan itu
berulangkali aku mesti memastikan kalau apa yang terbias di mataku bukan ilusi semata

Sepertinya ada yang salah dengan mataku,
atau janganjangan...
ah, aku menggigil, membayangkan tiba-tiba terserang penyakit gila
sebab tiap kali aku mengerjap, melempar pandang pada layar komputer,
langit mendung, pigura coklat di meja kerjaku juga
cermin yang tak sekali pun mau berdusta meski berkalikali kusogok agar sekali saja memuji
aku hanya temukan—mu. seorang

Kelak bila waktu berkenan mempertemukan kita lagi
aku mesti menanyakannya,
mantera apa yang kau pakai untuk masuk lalu
berdiam di sudut mata hingga langkahku limbung
tersesat dalam getar yang sulit kumakna.

:jangan kutuk aku menjadi kelinci linglung
2.14.2011 | By: Fairynee

LAYANGLAYANG DAN MATAMU

Tiap kali melihat matamu
tibatiba aku ingin menerbangkan layanglayang dengan ekor menjuntai
tarik-ulur semacam permainan yang menggetarkan
dan bungkam menjadi latar paling mengharukan di antara lenting sendu yang entah berasal dari mana.

Tapi sore ini, kemarau telah mengabarkan rindu yang kerontang
layanglayangku tersangkut di ranting cemara yang sepanjang malam menggantung mimpi
dulu kerap kita perbincangkan di padang
saat kerbau sedang mengajarkan tentang simbiosis mutualisme pada pipit yang hinggap di kepala
ah, tanya sempat menggelayut,
benarkah kebersamaan ini saling menguntungkan bila nyatanya aku selalu kewalahan menghitung debar tiap kali malam mencatat perjalanan yang kesekian.

:maukah kau melipat jarak yang terlalu lebar biar jemari kita bertautan kelak?


MINGGU SENJA

Tersebab kepala sibuk menghitung debar
kau pun gamang bedakan antara nyata atau ilusi semata.

:sementara sekuntum rindu telah layu dihembus angin senja yang muak menyimak ragu.
 

BATTLE POEM

 Pengen mendokumentasikan sajak-sajak geje hasil battle dengan teman-teman. Setiap puisi disesuaikan dengan teman yang ditentukan oleh Mr atas Miss Moderator.

1. Tema bebas tapi menggunakan sudut pandang "Keong"


CERITA KEONG DAN SENJA DI TAMAN KOTA

heran bukan kepalang
padahal aku mengerti benar makna sorot mata mereka
tapi mengapa degup jantung suka merekareka kemungkinan dan
menjadikan sunyi sebagai perisai teruntuk ragu yang mengepul di kepala?

Geramku menyaksi polah mereka
cinta menjadi semacam cara untuk saling menyakiti,
sementara aku dan sepanjang hidupku linglung menenteng rumah yang selalu kuangankan
kelak menjadi perhentian terakhir bagi perjalanan cinta yang entah tercecer di mana

(lelahku beringsut, menyusuri dunia yang tak mudah sementara mereka saling mengingkar. Mungkin benar, tentakelku lebih peka mendeteksi deru di dada)

Medan, 12022011


 2. Tema: Dream Catcher


BERMIMPI

sebelum terpulas
kurajut benangbenang rindu yang kusut
di kepalaku yang sudah berat digelayut keluh
lalu kugantung di pintu kamar, jendela bahkan
di antara gantungan baju yang masih menyimpan aroma terik
sebab ku tak ingin sendirian menyimak sunyi sambil
mendendangkan lagu kasmaran dengan suara serak

:aku mau kau pun tersesat di ruang mimpiku yang kosong

Medan, 11022011



3.  Tema: Suasana di tempat makan (restoran, kafe, meja makan, dll)

PERCAKAPAN DI SUDUT KAFE

dua cangkir kopi
dua porsi pisang keju coklat
kau-aku sibuk membaca bungkam

Medan, 0802201


4. Tema: Curhat dengan Rumput

TERUNTUK ILALANG DI BELAKANG RUMAH

Jangan menanyakan apapun kali ini
aku tahu betapa jemu menyimak kisah seputar deru yang bingung kuterjemahkan atau
tentang gerimis yang sungkan menggenangi ceruk di dekat halte
tempatku biasa menghidu senyumnya yang memang lebih indah dari bianglala yang suka kita pandangi selepas mengeja rinai satusatu.

aku cuma ingin memastikan kau tak kelepasan membicarakannya dengan angin yang kebetulan liwat
tadi seekor pipit lancang memandangku dengan curiga tersebab aku tibatiba lupa arah pulang.

(sesalku belum sempat bertanya kemana dia membawa hatiku)

Medan, 16022011
2.07.2011 | By: Fairynee

SALAM

Jangan menangis,sayang...
meski kita tak berhasil membujuk takdir
agar sudi memperpendek jarak
tapi,bukankah kita masih bisa belajar memperpanjang sabar
menanti kelak menautkan rindu yang tadi hampir menahan langkahmu
:tenang saja,ada banyak cara mengabarkan rindu
 
Minggu, 6211