9.17.2010 | By: Fairynee

SENJA MUSIM GUGUR

: separuh hidup. bibirku kelu mengunyah sesal

sore ini aku kembali menyusuri setapak itu
sambil menggenggam sepotong rindu
bergegas menemui binar matamu yang mungkin juga sedang menungguku
sepanjang sabar bangku tua di taman kota. dulu

Kau menyodorkan seulas senyum
lalu tiba-tiba saja senja luruh di pipiku

aku terus menjejak langkah
mengeja setapaksetapak retak. tuai sunyi kekal
daundaun akasia berayun di udara. sekejap luruh
sembunyikan kerontang menahun di mataku.

senja hampir lindap
aku masih tersesat dalam pekat tanya—tentangku tentangmu: kita?
berkalikali mengajukan pinta pada lampau
ingin kueja kembali parasmu yang lapuk oleh waktu

Sepanjang jalan yang kulalui,
kupungut katakata yang tercecer di antara ilalang
di antara semak di antara jajaran pohonpohon randu
lalu kujalin dalam seikat puisi ranum.
akan kuserahkan sebelum sunyi menuturkan basabasi lagi. tak mau membiarkan waktu tergelincir seperti dulu.

(Bila diijinkan. Aku ingin menulis kembali kisah itu. tentang jemari yang akhirnya bertaut di ambang senja)

0 komentar:

Posting Komentar