11.08.2010 | By: Fairynee

HAPPILY EVER AFTER

: untukmu, Cinderellaku
Untuk sebuah kehilangan. Pesan-pesan mu , kisahmu aku sungguh paham.

Jangan pernah enggan untuk bertatap muka dengan luka, meski tentu saja itu menyakitkan. Sepanjang kembara perjalanan, sepasang matamu takkan menghadirkan ilusi dari sebuah kenyataan yang kadang tak memiliki solusi. Pertanyaan menggantung di sudut ruang yang kita bangun dengan airmata, kepedihan, kehilangan maupun cinta. Seakan meninggalkan hal-hal tak selesai tapi begitu tuntas seperti jam yang menunjukkan pukul 12 malam. Pesta telah usai, dan sepatu kaca hanya tertinggal sebelah - seperti sebelah hatimu.

Ah, sayang kurasa mungkin kita hanya mendatangi pesta yang salah dan jatuh cinta pada pangeran yang salah. Kita datang ke satu perjamuan yang salah alamat bak menghadirkan dongen lain yang headlines "never happy ending story". Stupid think right? Setelahnya kita menangisi untuk sesuatu yang bukan milik kita, dan bukan untuk kita.

Tapi ketahuilah, aku sangat bersyukur pernah datang pada alamat yang salah. Karenanya aku dapat memahami arti perjumpaan karena perpisahan, aku bisa memahami arti kasih sayang karena ada jejak luka (yang tak lagi ingin ku puja, ataupun aku eja bersama rindu dendam). Dengan kepala tegak aku harus juga mengakui kekalahan meski entah untuk apa, untuk kehilangan? untuk ego? untuk kesepian? (meski aku tertunduk malu untuk malu sebuah kegagalan, bukan begitu?)

Sudahlah, jika airmatamu sudah tak tahu lagi untuk apa maka biarlah bergulir untuk sebuah rasa syukur dan doa, yang mengajarkan kita untuk mengeja keikhlasan  yang kita tahu jalannya takkan sesempurna ingin. Cukuplah sudah duka para peri menghujani november yang basah karena airmata kesedihan.

Ayolah Cinderellaku, mari kita berjalan lagi seperti apa adanya hidup yang harus kita jalani sepenuh waktu sepenuh hari dan sepenuh kecintaan mu akan hal-hal kecil yang bisa membuat kita jatuh cinta lagi (terutama untuk cintaNYA). Kisah ini akan berlalu, dan pada saatnya nanti, pada masa yang tepat akan ada headlines di buku harianmu " Happily Ever After"  kisah yang tepat di tangan Sang Sutradara Kehidupan.


Life is tough. That's the same for everybody. 
giving up doesn't always mean you're weak, sometimes it means that you're strong enough to let go

Bandung, 7 Oktober 2010
*terlipat jarak dan waktu ^^

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Note: Catatan dari bidadari penenun air mata yang merenda rerintik menjadi menara
          Terima kasih mbak Ria.
http://www.facebook.com/home.php?#!/notes/ria-aprilia/-happily-ever-after/462433451672

1 komentar:

dee.eniarich mengatakan...

mantap

Posting Komentar