9.22.2010 | By: Fairynee

KADOKATA

Lalu dentang jam di dinding membuatmu pucat
gelisah hadapi waktu yang kian renta
padahal jemari masih lincah merenda mimpi
yang katanya cuma milik kanakkanak

(kau ingat. kita suka protes pada takdir yang acap culas, selipkan tanya dalam lipatan mimpi. dan saat letih mengurai maki, kita pun belajar mentertawai kecewa)

terkadang rindu pecah di matamu
akan sepotong cinta yang menusuknusuk relung
hingga berkubang darah
: pangeran berkuda lupa jalan pulang. ke hatimu

(maka seperti malammalam pekat sebelumnya, kita pun berbagi cerita lewat katakata. tentang rindu, tentang haru, tentang abu yang kerap menyapa harimu sendu)

0 komentar:

Posting Komentar