9.27.2010 | By: Fairynee

PERAPIAN

Tungku perapian tak bosan baurkan hangat 
halau gigil. gemerutuk
: kau suka membunuh waktu yang tak bosan menitipkan sunyi.

tapi kau kerap tergugu saat
bara yang menyala-nyala dalam matamu
pantulkan bayang di penjuru ruang
meliuk siluit yang teramat kau kenal. melalap purna seisi kepala
setetes air mata urung runtuh
tersuruk di balik sweater kumal

sengau pemutar musik tua dendangkan pilu
sembunyi di sela jejak jam di dinding
melenting. meretak beku yang kerap membuatnya gagu
: mimpimimpinya disesaki sesal.pekat.

: aku akan menunggu waktu lelah menjelajah mimpi.
  karena aku stasiun, tempat kau berhenti kelak. Janji kenangan saat itu
diam-diam kau suruk dalam kantung bekalmu.

tapi waktu tak punya kompromi
paksamu seumur hidup mengunyah nyeri
tanpa memberi kesempatan untuk mengujar tanya
apalagi alasan keterlambatanmu
(sejak itu. Kau membuat jadwal bertemu kenangan sambil menggenggam sebilah pisau: kekalkan senyumnya dalam ingatan)

0 komentar:

Posting Komentar