12.09.2010 | By: Fairynee

MELANKOLIA PAGI YANG ENTAH

Hujan pagi ini aku sambut dengan tarian
setelah semalaman aku meringkuk di sudut sunyi yang enggan menepi
lalu getir yang mencekik kularung dalam secangkir kopi
kusesap hingga tandas
seperti adamu yang perlahan luruh dari prasasti ingatan.

Kutera sepakat di atas darah
disaksi bulan yang mengaku masih waras
dan sepasang burung hantu yang mengintip dari balik jendela
takdir telah menulikan telinga. tak guna meratapi entah.

Bilapun kenangan sesekali rindu bertandang.kelak
kusambut dengan sepotong senyum. mungkin sedikit berbasa-basi
bercengkerama tentang lalu
sebab luka telah kutaruh di meja perjamuan bernama waktu.

aku benci berpura-pura kuat, tapi
aku lebih benci terlihat lemah di matamu.

0 komentar:

Posting Komentar