Entah kenapa pagi ini aku tibatiba melankolis, merindukan petuah bijak juga sepasang tangan yang dulu kerap meninabobokkanku dalam dengkur setelah guntur berhasil merampas mimpiku tentang kastil dan pangeran berkuda. Mungkin tersebab mendung yang menggantung atau demam telah menggerogoti separuh warasku. Bahkan ketika televisi mengomel tak jelas karena kubiarkan dikepung segerombolan semut tadi malam, aku masih mengeja rindu yang meruah di dadaku.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NB: Menjelang ualng tahun mama, rinduku kian terpasung waktu.
0 komentar:
Posting Komentar