2.14.2011 | By: Fairynee

LAYANGLAYANG DAN MATAMU

Tiap kali melihat matamu
tibatiba aku ingin menerbangkan layanglayang dengan ekor menjuntai
tarik-ulur semacam permainan yang menggetarkan
dan bungkam menjadi latar paling mengharukan di antara lenting sendu yang entah berasal dari mana.

Tapi sore ini, kemarau telah mengabarkan rindu yang kerontang
layanglayangku tersangkut di ranting cemara yang sepanjang malam menggantung mimpi
dulu kerap kita perbincangkan di padang
saat kerbau sedang mengajarkan tentang simbiosis mutualisme pada pipit yang hinggap di kepala
ah, tanya sempat menggelayut,
benarkah kebersamaan ini saling menguntungkan bila nyatanya aku selalu kewalahan menghitung debar tiap kali malam mencatat perjalanan yang kesekian.

:maukah kau melipat jarak yang terlalu lebar biar jemari kita bertautan kelak?


0 komentar:

Posting Komentar