kau sering berujar. penuh keluh
: mengapa tak mendengarkanku padahal
aku telah lelah berseru.
Dia pun mengajukan tanya
: pernahkah kau mendengar saat Aku menyeru?
kau tak bergeming dari lukamu
kau sering bertutur. mengucur air mata
: mengapa meninggalkanku dalam ketidakberdayaan padahal
aku berkali-kali mengetuk.
Dia bertanya. Lagi
: pernahkah kau sadar bila Aku tak pernah beranjak;
kau malah menjauh saat Aku mendekat.
kau masih tak bergeming dari dukamu. tak mengerti
lalu kau mengayun langkah
mengulum sejuta tanya yang belum ada jawab
memalingkan wajah dan mencaricari–nya yang lain
kau pikir:
: mungkin dia memang sedang sibuk. di suatu tempat
: mengapa tak mendengarkanku padahal
aku telah lelah berseru.
Dia pun mengajukan tanya
: pernahkah kau mendengar saat Aku menyeru?
kau tak bergeming dari lukamu
kau sering bertutur. mengucur air mata
: mengapa meninggalkanku dalam ketidakberdayaan padahal
aku berkali-kali mengetuk.
Dia bertanya. Lagi
: pernahkah kau sadar bila Aku tak pernah beranjak;
kau malah menjauh saat Aku mendekat.
kau masih tak bergeming dari dukamu. tak mengerti
lalu kau mengayun langkah
mengulum sejuta tanya yang belum ada jawab
memalingkan wajah dan mencaricari–nya yang lain
kau pikir:
: mungkin dia memang sedang sibuk. di suatu tempat
0 komentar:
Posting Komentar