9.15.2010 | By: Fairynee

PERTUNJUKAN TERAKHIR

Tak ada tepuk tangan
Tak ada pekik riuh

Sepi menghentak logika; derak menderak,
gemuruh tanya dalam riak ragu; membuncah
sementara lariklarik nada yang kerap kita petik. dulu
perlahan samar lalu
bungkam dalam kelam yang mengekal
mencekik napas hingga terengah

Cemas merayap melalap hati yang meronta. kian sumbang

”cepatlah datang dan akhiri elegi ini, atau
Biarkan senarsenar ini melenting dalam desah terakhir”

: sudah selesai, desisku. Meluruh

0 komentar:

Posting Komentar