desik dedaunan yang membentur jendela
lalu bunyi tiang listrik yang dipukul
menjadi stanza paling memilukan sepanjang ingatan.
entahlah, aku tak mengerti
mungkin sunyi telah mentabalkan gelisah di dahiku
seperti laut. aku tersesat dalam pengembaraan
selain deru dan gelombang yang menerjang, tiada isyarat apapun
rindu telah menjelma menjadi butirbutir doa
terlipat di sela jemari. khusuk
tergugu
menghitung mungkin
dalam tiada
20032011
0 komentar:
Posting Komentar